Lets our Reading Be An Ibadah

Reading is not for pleasure
But for knowledge
Knowledge is not for decoration
But for Practice
Practice is not for people
But for ALLAH
So lets our Reading Be An Ibadah

Monday, August 11, 2008

Isteri Yang Solehah

 
Adapun orang yang beriman dengan iman yang benar, yang telah berjanji
dengan Allah untuk bekerja di jalan da'wah, maka sesungguhnya dia akan
beriltizam dengan Sunnah Rasulullah saw, lalu dia berikhtiar
sebaik-baiknya untuk memilih isteri yang solehah, yang akan menolongnya
melaksanakan tugasnya di dalam urusan da'wah Islam dan bukan merintangi
aktivitinya. Isteri inilah yang akan bekerjasama dan membentuk zuriat
(generasi) yang baik untuk menjadi penyejuk mata dan menggembirakan
hati. Anak ini nanti yang akan memuliakan agama Allah dan membangun
Daulah Islamiyah di muka bumi. Alangkah baik dan indahnya doa hamba
Ar-Rahman yang terlukis di dalam Al-Qur'an:

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari isteri-isteri kami dan
keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami
sebagai imam bagi orang-orang yang bertaqwa." (Al-Furqan: 74)

Oleh kerana itu, dia bersama dengan isterinya dan anak-anaknya
senantiasa berada di atas jalan da'wah ini. Dia bersama keluarganya dan
jamaah Islam berjalan terus di atas jalan da'wah dan menjadi qudwah
hasanah, (contoh teladan yang baik). Sebagai keluarga Islam mithali
(teladan) dan menjadi tiang yang teguh untuk membangun masyarakat Islam.

Kita telah melihat dalam sejarah da'wah Islam di masa lalu dan di zaman
moden ini, banyak isteri-isteri solehah yang telah menunjukkan jasa-jasa
yang besar dan gemilang, menjadi pembantu, penyokong dan pendorong
suaminya. Contoh paling ideal dan paling istimewa dari isteri solehah
ini ialah as-Sayidah Khadijah, ummul Mu'minin pertama dan utama. Sumber
ummat Islam ini tidak pernah kering dari kebaikan sepanjang masa.

Dapat juga disaksikan pada zaman moden ini berapa banyak contoh dan
teladan yang indah dan istimewa dari isteri-isteri Muslimah solehah,
yang sabar dan tabah menanggung penderitaan bertahun-tahun bahkan
berpuluh-puluh tahun berhadapan dengan berbagai bentuk gangguan, gugatan
dan penyiksaan, yaitu berupa gangguan jiwa dan perasaan tatkala
suami-suami mereka dipaksa masuk penjara yang gelap gulita dan penuh
penyiksaan yang kejam dan sengsara. Namun isteri-isteri solehah itu
menerima segala-galanya dengan redha dan gembira dengan mengharapkan
keredhaan Allah, bahkan mereka tegak dan melindungi, mendidik, mengurus
anak-anak mereka, dan memenuhi segala keperluan hidup mereka tanpa henti
dan jemu, di samping itu mereka senantiasa menenangkan hati suami
mereka.

Ada pula sebahagian dari isteri solehah itu dimasukkan ke dalam penjara
yang gelap gulita dan ke dalam tahanan penuh dengan berbagai gangguan
dan penyiksaan. Namun mereka tetap tabah dan bersabar serta redha
menanggung yang demikian itu tanpa lari dari jalan da'wah dan tidak
pernah beranjak dari jihad dan perjuangan Islam.

[Tariqud-Da'wah - Utz. Mustafa Masyhur] - http://www.unhas.ac.id/~rhiza/tarbiyah1/

No comments: