Lets our Reading Be An Ibadah

Reading is not for pleasure
But for knowledge
Knowledge is not for decoration
But for Practice
Practice is not for people
But for ALLAH
So lets our Reading Be An Ibadah

Friday, January 28, 2011

Buku Kesayanganku (13)

Buku Kesayanganku (12)

Buku Kesayanganku (11)

Buku Kesayanganku (10)


Buku Kesayanganku (9)


Buku Kesayanganku (8)





Buku Kesayanganku (7)

Buku Kesayanganku (6)



Puisi Terakhir AsSyahid Sayyid Qutb
Saudara!
Seandainya kau tangisi kematianku
Dan kau siram pusaraku dengan airmatamu
Maka di atas tulang-tulangku
yang hancur luluh
Nyalakan obor buat umat ini
Dan...........................................
Teruskan perjalanan ke gerbang jaya

Saudara!
kematianku adalah suatu perjalanan
mendapatkan kekasih yang sedang merindu
Taman-taman di syurga Tuhanku bangga
menerimaku
Burung-burung berkicau riang menyambutku
Bahagialah hidupku di alam abadi

Saudara!
Puaka kegelapan pasti akan hancur
Dan alam ini akan disinari fajar lagi
Biarlah rohku terbang mendapatkan rindunya
Janganlah gentar berkelana di alam abadi
Nun di sana fajar sedang memancar

ditaip 30 mei 2008 ; 9.17 am

Buku Kesayanganku (5)

Buku Kesayanganku (4)




Monday, January 24, 2011

Buku Kesayanganku (3)


Buku Yang Ingin Aku Miliki (3)


dakwatuna.com – Ma’alim fi Ath-Thariq (معالم في الطريق) adalah buku yang fenomenal dan revolusioner. Mengapa fenomenal? Sebab buku ini telah membuat penulisnya, Sayyid Quthb, digantung. Sedangkan para pembacanya di banyak negara, dicurigai; kalau-kalau mereka bisa menjadi teroris. Buku ini sempat dilarang di beberapa negara yang represif seperti Mesir, negara asal Sayyid Quthb dan Ma’alim fi Ath-Thariq. Bahkan, buku ini direkomendasikan dilarang oleh intelijen di negeri ini.
Buku ini dikatakan revolusioner karena ia hadir dengan ide yang berbeda dengan kebanyakan buku-buku lain yang sezaman dengannya. Saat itu memang banyak negara muslim yang sudah memerdekakan diri dari penjajah. Namun problem ternyata tidak serta merta berakhir. Di antara problem baru itu adalah, para penguasa militer atau otoriter yang menguasai sebagian besar negara muslim. Mereka memandang Islam sebagai ancaman, dan tidak ingin Islam menjadi way of life. Di sisi yang lain, umat Islam terpuruk dalam keterbelakangan dan tidak percaya diri dalam menghadapi Barat.

Nota kaki: Aku telah membaca edisi yang kurang tebal, mungkin ini edisi lebih terperinci.

Buku Kesayanganku (2)


Buku Yang Ingin Aku Miliki (2)


Kita telah banyak mengenal Hasan Al-Banna, tetapi tidak banyak orang yang mengenal siapa sosok di balik perjuangannya. Dialah sang ayah, yang sejarah hidupnya ditulis dalam buku ini oleh Ahmad Jamaluddin, adik Al-Banna. Dialah yang berhasil menyelesaikan misi Kitab Al-Fath Ar-Rabbani; cita-cita yang sama pernah dimiliki oleh Ibnu Katsir tapi ajal lebih dulu mendatanginya. Dialah pendukung dan bagian dari gerakan Ikhwan yang didirikan putranya dan kini menjadi gerakan Islam terbesar di dunia. Dia pula yang sangat kehilangan saat Hasan Al-Banna dibunuh musuh-musuh dakwah, dan dengan perasaan mengharu biru ia memboyong jenazah putranya. Maka, buku terbitan Uswah ini perlu dibaca oleh mereka yang tersentuh dengan dakwah Ikhwan, terpengaruh dengan seruan Hasan Al-Banna, dan ikut bergetar saat membaca kisah kesyahidannya. (Muchlisin)

Ehsan
Dakwatuna.com di Facebook

Buku Kesayanganku (1)

Buku Yang Ingin Aku Miliki (1)



“Mahasuci Allah yang membolak-balikkan hati, tak lama setelah itu, Allah melapangkan hatiku untuk mulai menulis. Aku memulai penulisan ini dengan memohon kepada Allah, berdasarkan apa yang masih kuingat, sementara apa-apa yang tidak benar-benar kuingat atau ragu aku lebih memilih untuk tidak menceritakannya. Ini untuk menjaga amanah, agar tulisan ini bisa objektif sedapat mungkin. Bagaimana seseorang bisa bersikap netral terhadap dirinya sendiri? Benar-benar membutuhkan orang yang mampu mengalahkan hawa nafsunya. Sementara aku sama sekali tidak mengakui telah sampai pada posisi itu. Aku hanya berusaha untuk menyampaikan yang benar, jujur, dan berusaha seimbang walaupun bicara tentang diri sendiri”
Subhanallah….

Ehsan
Dakwatuna.com di Facebook

Sunday, January 16, 2011

Tautan Hati-Hati



















Sahabat
perpisahan ini hanyalah
perpisahan jasad, perpisahan zahir
seakrab mana hubungan kita dengan Allah
seakrab itulah hubungan hati-hati di antara kita
andai wujud yang sedemikian
sebenarnya kita sekadar terpisah oleh jarak
namun hati-hati kita tetap bersama

mungkin mudah untuk kita bersama-sama di dunia ini
tetapi tidak semudahnya untuk kita dapat bersama
di Darul Akhirah nanti
melainkan di dunia ini lagi kita bersama-sama
berusaha mendaulatkan Deen Allah
bermatlamatkan cari mardhotillah

sedutan puisi dari koleksi puisi-puisi RS^
8 Ogos 1986

Foto Baba yang di'snapshot' oleh Iman ( usia 4 tahun )