Lets our Reading Be An Ibadah

Reading is not for pleasure
But for knowledge
Knowledge is not for decoration
But for Practice
Practice is not for people
But for ALLAH
So lets our Reading Be An Ibadah

Tuesday, July 14, 2009

Syaikh Jibrin Wafat

14/7/2009 | 22 Rajab 1430 H
Oleh: Tim dakwatuna.com
Kirim Print
syaikh jibrin

Syaikh JIbrin Rahimahullah

dakwatuna.com – Riyadh, Inna lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Dunia Islam kembali berduka, adalah Syaikh Abdullah bin Abdurahman Al-Jibrin, seorang Ulama dari kalangan ahlul ‘ilm, yang buku-bukunya sering menjadi rujukan diseluruh dunia.

Syaikh Jibrin begitu beliau sering dipanggil, rahimahullah wafat pada jam 2 siang hari Senin kemarin bertepatan dengan 20 rajab 1430 H. Beliau akan disholatkan pada siang Selasa hari ini di masjid Jami’ Al-Imam Turki bin Abdillah (al-Jami’ al-Kabir) di kota Riyadh.

Syaikh Jibrin rahimahullah pada masa hidupnya pernah menjadi anggota komisi fatwa di dewan Riset Ilmiah dan Fatwa – Arab Saudi sejak tahun 1402 bersama-sama dengan gurunya Syaikh Abdul Aziz bin Bazz rahimullah. Dan pensiun dari jabatan tersebut pada bulan Rajab tahun 1418 H yang lalu.

Syaikh Jibrin rahimahullah meraih gelar Magister dari Perguruan Tinggi Kehakiman tahun 1390 H. dengan judul disertasi “Akhbar al-Aahad fi al-Hadits an-Nabawi” dengan yudisium cumlaud. Gelar doktornya diraih dari perguruan tinggi yang sama pada tahun 1407 H. mentahqiq (investigasi) terhadap buku “Syarah az-Zarkasy ‘ala Mukhtashar al-Khuraqi” dengan yudisium cumlaud level pertama. Dalam disertasi itu ia bertugas mentaqhiq dan mentakhrij (foot­note) hadits sebanyak 7 jilid buku dan buku-buku itu sekarang dicetak dan beredar di toko-toko buku.

Syaikh dikenal sebagai orang yang tawadhu (rendah hati). la sedikit bicara dan tidak akan bicara, kalau tidak karena menjawab pertanyaan.

Syaikh Jibrin juga dikenal sebagai ulama yang sangat konsen terhadap metode pengambilan hukum atau instimbath, sangat kuat menekankan referensi yang sahih. Beliau juga ahli dibidang mua’amalat kontemporer dan sangat menguasai seluk beluknya.

No comments: