Jangan jadikan hatimu mudah dihanyutkan syubhat,
seperti bunga karang di tepi laut yang kian ternoda apakala diterpa gelombang air.
Jadilah bak cermin yang tetap kukuh.
Berbagai isu dan tuduhan hanya lalut di hadapannya,
dan tidak menetap padanya.
Cermin menolak semua itu dengan kekukuhannya.
Bila tidak demikian,
bila hatimu menghirup semua syubhat yang melaluinya,
nescaya ia akan menjadi sarang segala tuduhan dan isu yang tak jelas.
Ketahuilah, di antara kaedah syariat dan hikmah menyebutkan,
bahawa siapa yang banyak dan besar kebaikannya,
dan telah menanam pengaruh nyata di dalam Islam,
mungkin saja melakukan kekeliruan yang boleh jadi tidak dilakukan orang selainnya.
Orang seperti itu dapat dimaafkan.
Maaf yang tidak diberikan pada selainnya.
Sesungguhnya kemaksiatan itu adalah kotoran,
dan air bila mencapai dua kolah,
tidak membawa kekotoran.
(Nasihat Ibnu Taimiyah kepada muridnya, Ibnul Qayyim)
Kekasih menjanjikan keindahan cinta & sayang namun kekadang dia alpa. Tetapi ALLAH menjanjikan keindahan dalam kehidupan dan DIA tak pernah MUNGKIR. ALLAHU GHAYATUNA, AR-RASULU QUDWATUNA, AL-QUR'ANU DUSTURUNA, AL-JIHADU SABILUNA, AL-MAUTU FI SABILILLAHI ASMA AMANINA
Lets our Reading Be An Ibadah
Reading is not for pleasure
But for knowledge
Knowledge is not for decoration
But for Practice
Practice is not for people
But for ALLAH
So lets our Reading Be An Ibadah
But for knowledge
Knowledge is not for decoration
But for Practice
Practice is not for people
But for ALLAH
So lets our Reading Be An Ibadah
Monday, January 18, 2010
Nasihat Ibnu Taimiyah kepada muridnya, Ibnul Qayyim
Akhi da'iyah,
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment